Minggu, 23 Januari 2011

Keabadian Nomor Punggung 6 AC Milan




                Silahkan cari pemain yang memakai no punggung 6 di Ac Milan. Tentu anda tidak akan pernah menemukan nya sebab no tersebut memang tidak akan pernah dipakai lagi oleh pemain ac Milan sejak tahun 1997. Pada tahun tersebut Franco Baresi pension dari sepak bola professional. Dia adalah bek tengah yang menghabiskan seluruh kariernya besama AC Milan sejak tahun 1977-1997.
                Pria kelahiran 8 mei 1960 itu biasa memakai nomor punggung 6 di skuad I Rossoneri. Ketika dia gantung sepatu Milan pun memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 6. Kostum tersebut abadi milik Marco Baresi.
                Tentu ada alasan kuat mengapa Milan menghargai Baresi begitu tinggi. Tidak hanya setia Baresi bahkan tetap bertahan ketika Milan harus terdegradasi ke serie B musim 1980/81 dan 1982/83, baresi juga bek jempolan.
                Marco baresi hampir saja bergabung dengan seteru Abadi Milan, inter Milan.adalah kakeknya yang kini menjadi asisten pelatih inter, Giuseppe Baresi yang mengajaknya tes di di tim junior Inter. Baresi gagal dan ia malah diterima Milan. I Rossoneri ternyata mendapatkan pemain yang luar biasa. Walaupun fisiknya tidak begitu meyakinkan sebagai bek tengah, namun Baresi mempunyai kemampuan membaca permainan yang sangat impresif.  Baresi tidak membutukan waktu lama untulmenjadi pemain inti Milan, karena visi permainannya  sangat baik,ia di tempatkan sebagai sweeper atau orang terakhir di depan kipper.
                Pada akhir era 1980an dan 1990an Baresi memimpin pertahanan Milan, yang pada saat itu menjadi bagian dari The Dream Team dan menjadi Pertahanan terbaik sepanjang sejarah sepak bola. Kalaborasi baresu dengan Alessandro Costacurta, Mauro Tassoti dan Paolo maldini menghadirkan banyak gelar buat Milan. Baresi sendiri mengoleksi 19 gelar baik domestik maupun Internasional untuk Milan.
                Sampai sekarang belum ada yang bisa menyamai Baresi di Milan. Sejumlah bek sempat disebut sebagai the next Baresi, tapi sejujurnya tidak ada satupun yang pantas. Ini diakui oleh pemain itu sendiri.

Luis nani




Nani, lahir di Praia, ibu kota Tanjung Verde sebuah kepulauan di pantai barat benua afrika pada 17 November 1986. Tak lama setelah itu seluruh keluarganya berimigrasi ke Portugal demi kehidupan yang lebih layak.
Sayang kondisi tersebut tetap tidak mengubah kehidupan mereka karena mereka tetap miskin. Kondisi ini membuat sang ayah Domingos sampai tega meninggalkan keluarga dengan kembali ke kampong halamannya. Nani yang di tinggal ayah masih berusia lima tahun kehilangan sosok pemimpin.
Berselang beberapa tahun ia kehilangan kasih saying seorang ibu karena Maria bekerja dan menetap di Belanda. Jadilah boca yang bernama lengkap luis carlos Almeida da Cunha itu tinggal bersama sang bibi, Antonia Almeida.
Hidup tanpa orang tua di usia semuda itu memang sangat berat. Apalagi Nani hidup di Magdalene sebuah kota yang merupakan kawasan terburuk di Portugal. Ini nyaris membuat nani menjadi pengedar narkoba. Namun kecintaannya terhadap sepak bola mengubah jalan hidupnya.
Diusia delapan tahun, anak bontot dari Sembilan saudara ini sering melihat salah satu kakaknya berlatih di klub local, Real sport Clube Massama. Dasar doyan Bal-balan  ia pun tak bisa menhan diri untuk turun kelapangan.
“seingat saya ia selalu bermain bola, ia bermain selama enam hingga depalan jam sehari dengan semua orang dan dimanapun dengan berlagak seperti idolanya Luis Figo,” Ujar sang bibi seperti dilansir sitis mirror.
Saat teman seusianya terlibat narkoba dan obat-obatan terlarang Nani berlatih keras. Teman-temannya hanya tertawa saat ia berkata bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi salah satu memain Man. United. Dan kini ia telah membuktikan omongannya tersebut. Cinta nani terhadap futebol memang luar biasa. Ia rela berjalan 5kilometer ketempat latihan karena ia tidak mempunyai uang untuk ongkos kereta.
Karier pemain yang saat kecil sering tidur dengan memeluk bola ini mulai berkembang setelah ia terpantau oleh Aurelio Pereira, pelatih tim junior Sporting Lisbon, pada 2003.
Aurelio adalah sosok yang bertanggung jawab membuat sporting dikenal sebagai tim dengan tradisi menciptakan banyak winger berbakat. Sebut saja Figo, Simao Sabrossa, Quaresma dan Cristiano Ronaldo.
Setelah mendapat bekal yang cukup sahabat gelandang Valencia, Manuel Fernandes, ini berkesempatan membuktikan diri besama tim utama di musim 2005/2006. Dibawah bimbingan pelatih Paulo Bento, yang sangat dikenal kedisiplinannya.
“Saya banyak belajar dari Bento, terutama soal kedisiplinan. Ia juga memberikan masukan tentang bagaimana saya menempatkan diri didalam lapangan dan yang terpenting ia membuat saya tetap rendah hati”, ucapnya di Sun News.
Kerendahan hatinya ini menjadi atribut yang sangat penting di masa adaptasinya saat pindah ke Manchester United pada juni 2007. Wajar jika saat itu ia langsung di cap sebagai Ronaldo baru.
Awalnya memang sulit, apalagi penyakit inkonsisten yang menghinggapi pemain muda yang menyerangnya. Ini membuat public mempertanyakan kepantasannya dihargai 14 juta pound. Tapi dengan kemauan dan terus belajar ia membuktikan diri.
Tentu bukan tanpa alasan sir alex Ferguson berani melepas Ronaldo yang selama dua tahun menjadi mentor langsung nani ke Real Madrid pada awal musim.
Ferguson melihat jagoannya ini sudah pantas menjalani peran lebih penting ketimbang CR dan Ryan gigs. Fergie pun tak khawatir dengan inkonsistensi karena sering bertambahnya usia. Kematangan bermain akan dating dengan sendirinya.

Senin, 10 Januari 2011

K.H Abdurrahman wahid (Gus Dur)



Riwayat singkat
K.H Abdurrahman Wahid atau yang kerab di sapa Gus Dur ini bukan nama asing bagi bangsa Indonesia. Sikapnya yang demokratis dan Humanis, melekatkan kesan yang mendalam bagi sebagian besar masyarakat.
Gus Dur lahir di Jombang, jawa timur, 7 september 1940 wafat di Jakarta 30 Desember 2009 pada umur 69 Tahun, adalah tokoh muslim Indonesia dan pemimpin polotik yang menjadi presiden Indonesia keempat dari tahun 1999 sampai 2001.
Gus dur lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. Addakhil berarti  “sang penakluk”, Addakhil tidak cukup dikenal dan diganti dengan wahid, dan kemudian diganti dengan Gus Dur. Gus adalah panggilan khas pesantren kepada anak kiai yang berarti abang.

Kehidupan Awal
Gus dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Gus dur lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas muslim di jawa timur. Kakek dari ayah nya adalah K.H Hasyim asyari, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sementara kakek dari ibunya, K.H Bisri syansuri, adalah pengajar pertama kelas perempuan di pesantren. Ayah gus dur K.H Wahid hasyim terlibat pada gerakan nasionalis dan merupakan mentri pertama pada tahun 1949. Ibu nya Ny, Hj sholehah adalah putri pendiri pondo pesantren Denanyar Jombang.
Secara terbuka Gus dur pernah mengatakan bahwa dirinya memiliki dara tionghoa. Gus dur mengaku bahwa dia adalah keturunan TAN kim HAN yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah, pendiri kesultanan demak.
Sejak kecil Gus dur bercita-cita ingin menjadi Tentara. Namun sayang cita-citanya kandas di umurnya ke 14, karena gus dur harus menggunakan kacama minus akibat kegemarannya membaca.

Asmara dan keluarga
Gus dur adalah manusia biasa dengan peri kehidupan sebagaimana manusia lainya, di juga pernah jatuh cinta. Gus dur juga memilih keluarga yang harmonis, yang dibangun dengan dasar-dasar keislaman, demokrasi dan humanism.
Model asmara gus dur agak berbeda dengan remaja seusianya saat itu. Gus dur meminta kepada kakenya untuk melamarkan gadis pujaannya. Saat ia berada di luar negri. Gadis yang diincar gus dur tidak lain adalah mantan murid nya ketika gus dur mengajar di pondok pesantren tambak beras, jombang. Bahkan tidak hanya itu gus dur meminta tolong kepada kakeknya untuk naik ke pelaminan.
Gadis itu bernama Sinta Nuriyah, putri Haji Abdul syukur pedagang daging terkenal. Seorang gadis yang memang sebelum gus dur pergi ke mesir telah dipesan oleh orang tua gadis itu untuk menikahinya. Namun uniknya sejak saat itu ia tidak pernah ketemu lagi dengan gadis itu, mereka berkomunikasi hanya dengan surat menyurat. Dan ternyata gus dur menikah dengan cara yang unik pula.
Nikah jarak jauh (konon melalui telepon) itu berlangsung di Tambak beras, pada tanggal 11 juli 1968. Sebagai wakil dan pengantin laki-laki adalah kiai Bisri Kansuri. Perkawinan unik dan langka ini membuat suasana geger para tamu undangan. Bagaimana tidak pengantin laki-lakinya adalah seorang yang sudah tua.
Namun kesalah pahaman tersebut menghilang setelah pada tanggal 11 September 1971, gus dur-nuriyah melangsungkan pesta perkawinan mereka. Dan dari perkawinan itu, pasangan ini menghasilkan 4 orang anak. Mereka adalah Alissa munawwarah, Arifah, Chayatunufus dan Inayah.

Bukan Gus Dur kalu nggak nyeleneh
Sebagian orang menganggap Gus dur sebagai tokoh dengan ide controversial dan mengejutkan, bahkan melawan arus. Kiai yang pernah mengenyam pendidikan di al-azhar mesir itu pernah mengejutkan public saat member kata pengantar buku humor mati ketawa cara rusia. Kiai itu juga mengagetkan masyarakat saat menjadi komentator sepak bola atau mengkritik fil. Setiap kali di kritik, dia juga tangkas mengatakan “Gitu aja kok repot???”. Dia juga punya ide orisinal, meski saat itu di anggap tak lazim. Berikut adalah sejumlah sikap kontroversinya:
1.       Saat dirinya meninggalkan istana, ketika ia di lengserkan dari jabatan nya, Gus dur keluar istana dengan menggunakan KAOS OBLONG dan CELANA PENDEK
2.       Gus dur pernah menggagas mengganti assalamualaikum dengan selamat pagi, selamat malam
3.       Gus dur pernah menjadi sorotan ketika berkunjung ke Israel pada tahun 1994. Sepulang dari Israel ia menyarankan agar pemerintah membuka hubungan diplomatik dengan Negara tersebut.
4.       Gus dur menyambangi Soeharto setelah penguasa orde baru itu lengser. Padahal soeharto dan keluarga cendana sedang menjadi sorotan public. Gus dur pula yang menyarankan agar soeharto diadili, hartanya disita lalu dimaafkan. Lalu akhirnya untuk pertama kalinya, pada 30 agustus 2000 dilaksanakan pengadilan terhadap soeharto.
5.       Pada awal kepemimpinannya menjadi presiden, gus dur membubarkan departemen social dan departemen penerangan. Saat menjelaskan perihal pembubaran kedua kementrian tersebut di hadapan DPR, Gus dur melontakan komentar bahwa DPR tak ubahnya seperti anak TK.
6.       Pada april 2000, Gus dur memecat mentri Mentri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla serta mentri BUMN Laksamana Sukardi. Alasannya, keduanya terlibat dalam kasus korupsi, meskipun Gus Dur tidak pernah memberikan bukti yang kuat.
7.       Gus dur mengubah keangkeran istana dengan cara menerima kiai NU yang hanya memakai sarung dan sandal. Bahkan suatu ketika ia pernah mengenakan celana pendek di dalam istana Negara.
8.       Ancaman dekrit pembubaran parlemen adalah kontroversi terakhir Gus dur di masa pemerintahannya sebagai presiden. Dia tak ingin kedudukannya di lengserkan sebelum masa jabatannya berakhir.
9.       Pernyataan bahwa islam tidak memiliki konsep yang baku tentang Negara
10.   Menentang pelarangan buku the satanic Verses (ayat-ayat setan) karya salman rushdie
11.   Menentang pembredelan tabloid monitor yang dianggap menghina Nabi Muhamad SAW.
12.   Menolak bergabung dengan ICMI yang proses berdirinya di pelipori oleh pemerintah
13.   Bergabung dengan CSIS yang dianggap sebagai pemberangusaan kekuatan islam di masa orde baru
14.   Menuding (dengan menggunakan inisial) terhadap tokoh-tokoh yang dianggap sebagai pemicu kerusuhan di ambon, serta kasus pembantaian dukun santet dan isu ninja di Banyu wangi.
dan sebagainya.


Pendidikan
1957-1959            : Pesantren Tegalrejo,magelang, jawa tengah Indonesia
1959-1963            :pesantren tambak beras Jombang Jawa timur, Indonesia
1964-1966            : Al Azhar University, Cairo, Mesir fakultas Syari’ah
1966-1970            : Universitas Baghdad, Irak Fakultas Adab Jurusan sastra Arab

Jabatan
1972-1974            : Dosen dan dekan Fakultas Ushuludin Universitas Hasyim ashari jombang.
1974-1980            : Sekertaris umum pesantren tebu ireng
1980-1984            : Katib awwal PBNU
1984-2000            : Ketua dewan tanfidz NU
1987-1992            : Ketua Majelis Ulama Indonesia
1989-1993            : Anggota Majelis permusyawaratan Rakyat
1999-2001            : Presiden Republik Indonesia
1998-2009            : Rektor universitas darul ulum, Jombang jawa timur
2000-2009            : Pengurus besar NU Indonesia
2004-2009            : The Wahid institute, Indonesia Pendiri
1998-2009            : ketua dewan Syura DPP PKB, Indonesia.

Kata pak Gus dur
1.       DPR kok seperti anak TK
2.       Gitu aja kok repot.
3.       Kalu dulu saya mengatakan DPR TK, sekarang malah Playgroup.
4.       Kemajemukan harus bias diterima, tanpa ada perbedaan
5.       Tidak boleh lagi ada perbedaan kepada setiap warga Indonesia berdasarkan AGAMA, BAHASA, IDEOLOGI SERTA KEBUDAYAAN.
6.       Kalau sekarang ada yang menjelekkan nama Islam, mari kita didik agar membawa nama islam yang damai.
7.       Seoalah-olah islam diwakili oleh mereka yang keras-keras, itu tidak benar.
8.       Di Indonesia sudah tidak ada teroris lagi, karena semua teroris sudah menjadi mentri.
Saat membahas tentang teroris di Indonesia dengan aksi ledakan bom
9.       Jadinya kita menjadi bangsa yang jadi bahan tertawaan orang. Masa Timor leste yang kayak itu saja mereka bias mempermainkan kita.
10.   Kita ini celaka. 70 persen tanah air kita laut, masa garam saja impor. Kalau bodoh sih nggak apa-apa, tapi kalau di sengaja kok bodoh. Saya tahu impor setiap satu ton dapat 10 dolar, jadi impor itu hanya menguntungkan yang impor saya.

Senin, 03 Januari 2011

Iwan fals


Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, Iwan menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti lagu Wakil Rakyat dan Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya lagu Siang Seberang Istana dan Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti lagu Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya.


Lewat lagu-lagunya, ia memotret kehidupan dan sosial-budaya di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh Nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang Oi dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.

Perjalanan Hidup
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.



Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya yang kritis.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang di dukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.



Keluarga
Iwan lahir di Jakarta pada 3 September 1961 dari pasangan Haryoso (ayah)(almarhum) dan Lies (ibu). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini , yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktifitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung Bogor Jawa Barat sekitar satu jam perjalanan dari Jakarta. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.

Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang dinamakan Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan sebutan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals.

Iwan Fals adalah Keturunan Arab

Boleh percaya boleh tidak, yang jelas Iwan punya darah Arab. Lihat saja parasnya, dengan hidung mbangir dan rambut yang agak ikal. Ya, ibu Iwan adalah seorang perempuan keturunan Arab dari marga Abdat. Sang Bunda kini tinggal di kawasan Tebet. Sedangkan warga keturunan Arab dari marga Abdat banyak dijumpai di Tanah Abang. Hotel Nusantara di bilangan tanah abang merupakan salah satu hotel milik keluarga Abdat, yang masih punya hubungan darah dengan ibunda Iwan.

Iwan adalah pemegang sabuk hitam Dan IV Karate

Di masa muda, Iwan pernah menjadi juara dua nasional kejuaraan karate tingkat nasional. Ia bahkan pernah menjadi pelatih karate di Sekolah Tinggi Publisistik. Kini, Iwan adalah penyandang Dan-IV Karate aliran Wado-ryu (meski ada yang menyatakan aliran Amura, yang merupakan anak aliran Wado-ryu). Di rumahnya, Leuwinanggung, Iwan cukup sering menggelar latihan karate bersama.

Iwan pernah menjadi wartawan tabloid olahraga

Meski pernah menjadi pengamen, Iwan bukan berasal dari keluarga pas-pasan. Ayahnya adalah seorang perwira menengah TNI (jika tidak salah terakhir berpangkat Kolonel). Sebagai anak perwira, Iwan jelas pernah dikuliahkan. Ia sempat kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik Jakarta (sekarang IISIP), sebelum pindah kuliah ke Institut Kesenian Jakarta. Nah, sebagai mahasiswa publisistik, Iwan pernah bekerja sebagai wartawan di sebuah tabloid olahraga. Bahkan, pernah menjadi kolomnis olahraga.

"Si Budi Kecil" teman kuliah di IISIP

Nama Budi, anak tukang koran yang menjual surat kabar sore di malam hari karena ketatnya persaingan --dalam lagu "Sore Tugu Pancoran", terinspirasi dari nama teman kuliahnya (di IISIP). Namanya, Budi Seno


Reff: http://iwan-fals.blogspot.com/